OPINI ESTETIC
SPIRITUAL GAYA LUKIS ABSTRAK
Awal abstrak ada sebagai reaksi terhadap gaya realisme dan impresionisme yang mendominasi. Penganut abstrak tidak akan menggambar apapun secara realistis. Mereka fokus pada eksperimen symbol, garis, warna, dan ekspresi emosional. Ada dua seniman eksentrik yang akan kita jadikan dasar kajian untuk proses pengkurasian pada karya-karya Fiya Ardia.
Seniman yang melakukan eksperimen abstrak pertama kali adalah Wassily Kandinsky, dengan konsep kekaryaan — “bahwa seni bisa eksis tanpa representasi langsung dari objek nyata”. Ditahun 1910, Kandinsky menciptakan karya abstrak pertama dalam sejarah seni, yang disebut “Komposisi VII”. Sebagai penanda peralihan seni representasional ke seni yang sepenuhnya spontan. Letupan ekspresi perasaan dan konsep hanya ditampilkan melalui warna dan garis. Teorinya dibukukan dengan judul “Concerning the Spiritual in Art” terbitan tahun 1911. Tertulis bahwa warna dan garis dapat digunakan untuk mengekspresikan emosi dan ide-ide spiritual, sehingga memiliki kekuatan interaksi dengan jiwa penontonnya.
Karya Kandinsky berwarna cerah dengan visual geometris kompleks. Komposisi yang tercipta menyusun harmoni ekspresi batin. Perjuangannya mengenalkan abstrak, membuka jalan bagi para seniman untuk mengukuhkan seni abstrak sebagai gerakan seni rupa utama dalam abad ke-20.
Kandinsky lahir 16 Desember 1866 di Moskow (Rusia). Studi awal menekuni hukum dan ekonomi, namun pada usia 30 tahun ia memutuskan berkarir di bidang seni dan pindah ke Munich. Saat belajar di Akademi Seni Rupa Dan Desain, ia terpengaruh gerakan seni avant-garde saat itu seperti Art Nouveau dan Simbolisme. Pasca Perang Dunia I, Kandinsky mengajar di Bauhaus, sekolah seni dan desain terkemuka di Jerman (1922 – 1933). Bauhaus ditutup oleh Nazi tahun 1933, Kandinsky pindah ke Paris, terus berkarya hingga wafat pada 13 Desember 1944. Banyak lukisannya terpajang di museum-museum terkemuka dunia sebagai maestro pemikir lukisan abstrak.
EKSPRESIONISME
Tokoh kedua muncul di Amerika dengan gaya Ekspresionisme Abstrak kisaran 1940 – 1950an. Ditangan Jackson Pollock abstrak menjadi berpengaruh melalui teknik “drip” dan “splatter”. Tehnik drip membiarkan cat menetes secara langsung, dituangkan ke kanvas secara spontan dan acak dari wadahnya, membiarkan antar cat bertabrakan sehingga membentuk pola dan tekstur unik. Menggunakan gerak bagian tubuh secara spontan, bergerak bebas tanpa terencana. Media bantu seperti kuas dan tongkat akan diayunkan dengan posisi kanvas datar di lantai. Berbagai warna dituangkan berulang untuk menghasilkan kedalaman lapisan atau tekstur. Kemudian teknik splatter, yaitu cat secara acak “dipercikkan” atau dilemparkan ke kanvas untuk menciptakan pola yang dinamis, spontan, dan dramatis. Menghasilkan efek energik dan ekspresif. Gerak tangan dilakukan dengan cepat untuk menghasilkan percikan cat yang tak teratur.
Action Painting dari Pollock mememungkinkannya penciptaan karya seni dengan pola-pola kompleks dan tak terduga. Pollock menjadi salah satu tokoh utama dalam seni modern atas pendekatannya yang inovatif pada proses penciptaan abstrak, dan konsepnya bahwa “lukisan adalah hasil dari gerakan dan tindakan fisik seniman”.
Karyanya diakui sebagai representasi dari kebebasan ekspresi dan spontanitas cerminan kondisi psikologis dan emosional. Kehidupan Pollock penuh dengan perjuangan pribadi, termasuk upaya dirinya melepaskan pengaruh alkohol. Jiwanya dirundung dilema atas pertanyaan batin tentang kontribusinya sebagai seniman. Ia meninggal dalam kecelakaan mobil pada usia 44 tahun.
Dua tokoh seni lukis abstrak tersebut memiliki pengalaman batin dan estetik yang sama dengan Fiya Ardia. Pelukis perempuan ini mempercayai bahwa tehnik abstrak pada lukisan adalah media spiritual yang dinamis. Lukisan abstrak dirasakan sebagai ekspresi pengalaman emosional. Bentuk-bentuk dan warna-warna mewakili perasaan mendalam, suasana hati, atau keadaan batin yang sulit diungkapkan secara verbal. Abstrak memberikan kenyamanan bagi Fiya untuk bebas tanpa batasan representasi yang ketat. Sehingga memungkinkannya melakukan eksperimen dan eksplorasi imajinasi dalam bentuk visual yang personal.
Fiya menganggap abstrak bisa dijadikan medium dalam mencapai tingkat kesadaran lebih tinggi atau keterhubungan dengan hal lebih besar, baik itu dengan alam semesta atau dimensi lain. Walaupun terlihat sederhana, abstrak mengandung kekuatan simbolis yang kuat. Pengagum lukisan abstrak melihat seni ini sebagai bentuk meditasi visual. Melalui kontemplasi terhadap karya abstrak, apresian akan memasuki pikiran tenang, reflektif, atau bahkan meditatif. Keabstrakan juga membuka ruang bagi interpretasi yang lebih luas dan bervariasi. Setiap orang boleh menafsirkan karya abstrak berdasarkan pengalaman dan persepsi pribadi mereka.
INDIKASI ESTETIKA EMOSIONAL DAN KEAJAIBAN TAROT PADA FIYA ARDIA
“Sepenuhnya saya yakin bahwa setelah karya seni tercipta, maka saya secara moral bertanggung jawab membesarkan dan mencarikan tempat terbaik agar bisa dinikmati khalayak” -Fiya Ardia-
Pengalaman estetik didapatkan dari hobi pernak-pernik kerajinan, kuliner, dan tarot. Menciptakan hiasan, melakukan eksplorasi resep-resep makanan menjadi menu baru, bersama perjalanannya sebagai ahli tumpukan kartu. Dari ketiga ketekunan tersebut menghasilkan indera rasa yang kuat pada perihal keindahan dan emosional. Diusia 40 tahun ia memutuskan menjadi pelukis, dengan proses karya dilakun secara mandiri, tanpa pendidikan formal atau proses pelatihan terstruktur.
Lukisan abstrak fiya bersifat “maskulin”, merujuk pada penggunaan elemen-elemen yang tegas. Indikasi ke-lelaki-an nampak pada garis kuat dan pemilihan warna yang dramatis. Warna-warna gelap dan terang seakan berkecamuk, namun tak ada yang terlihat kalah ataupun dimenangkan. Walaupun tata-letaknya dinamis, namun Fiya berhasil menghadirkan komposisi yang seimbang, dengan energi ketegangan melalui tekstur kasar bernuansa berat. Intepretasi maskulin mendominasi secara bervariasi menyesuaikan niat dan psikisnya disaat penciptaan masing-masing karya. Ia termasuk tipe seniman produktif yang berencana melakukan “road show” — serangkaian perjalanan pameran dengan penambahan karya baru saat berpindah tempat. Pertimbangannya bahwa, medan pameran yang berbeda akan memberikan kesempatan dan pengalaman baru. Seniman akan mendapatkan eksposur yang lebih luas berupa audiens dan jaringan profesional.
Karya lukis Fiya juga hasil interaksi dengan para sahabat, kawan, atau siapapun yang bertemu untuk berbagi permasalahan. Karya-karya ini semacam penyimpan data rahasia.
CORELATION
ABSTRACT WITH TAROT
Yang kemudian data-data tersebut ditanggapi secara batin, diolah menjadi motivasi, dan dibentuk menjadi lukisan abstrak. Kemampuan ini imbas dari keahlian bermain Tarot yang membutuhkan proses divinasi, introspeksi, dan pertimbangan psikologi. Setiap kartu sama dengan satu karya lukisnya, memiliki makna kehidupan dan spiritualitas. Membaca masa depan, memberi saran, atau memberi wawasan tentang situasi yang sedang dihadapi orang-orang lain.
Korelasi antara lukisan abstrak dengan kartu tarot bisa dipahami melalui beberapa perspektif yang menarik. Kartu tarot memiliki simbol-simbol khas dan makna khusus, lukisan abstrak meskipun tidak menampilkan figur konkret juga menyampaikan pesan simbolis. Kartu tarot sering kali mengekspresikan emosi dan energi yang kuat, lukisan abstrak juga mampu menangkap dan menyampaikan energi emosional melalui gerakan yang bebas. Kartu tarot membutuhkan intuisi dan keterbukaan interpretatif untuk dipahami, lukisan abstrak juga mengundang pemirsa untuk memaknai karya tersebut berdasarkan pengalaman dan persepsi pribadi mereka. Keduanya juga berfungsi sebagai alat meditasi visual yang memungkinkan seseorang merenungkan aspek-aspek dalam diri mereka sendiri atau untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang kehidupan.